Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Wow, Kolak Ini Berwarna Ungu!

Kompas.com - 08/08/2012, 07:57 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Kolak sangat terkenal di Indonesia sebagai menu saat buka puasa di bulan Ramadhan. Umumnya, menu kolak terbuat dari potongan buah ketela rambat, ketela pohon, pisang, kacang hijau kemudian direbus dengan air gula dan santan kelapa bersama rempah-rempah lainnya.

Namun di tangan para juru masak profesional The Media Hotel & Towers, kolak yang diperkenalkan bernama “Kolak Ungu”, sebuah kreasi menu dessert unik nan eksotis yang diramu oleh para juru masak hotel yang berpengalaman.

Kolak Ungu mendapat perlakuan khusus dan dibuat lebih unik, segar, kaya cita rasa serta eksotis. Perlu cara khusus dan menerapkan metode yang berbeda demi menciptakan menu kolak yang luar biasa. Selama ini kolak dikenal luas sebagai menu penutup yang dimasak secara tradisional oleh para ibu di rumah, namun hotel yang terletak di Jalan Gunung Sahari ini sengaja menyuguhkan Kolak Ungu sebagai sebuah sajian yang akan memberikan pengalaman baru kepada para tamu mereka.

Di hotel yang baru saja melaksanakan program rebranding ini, Kolak Ungu menjadi suguhan ekskusif. Apa yang membuat kolak ini begitu istimewa terletak pada kuahnya. Umumnya, kuah kolak biasa berwarna krim sedangkan kuah Kolak Ungu berwarna ungu.

“Kami menggunakan ketela rambat jenis ungu dan memasaknya dengan berbagai buah tropis sehingga menghasilkan warna violet yang mengundang selera tiap mata untuk mencoba. Kami tidak menambahkan zat pewarna apa pun. Semuanya alami yang diperoleh dari ketela itu sendiri,” ungkap Executive Chef, Dendi Haryadi.

Selain ketela ungu, Dendi juga menambahkan ketela kuning dan beberapa buah organik lainnya seperti singkong, nata de coco, pisang dan kurma. “Kami hanya menggunakan bahan-bahan terbaik dari pasar lokal dan memastikan sumbernya, jalur distribusi, kualitas dan kebersihannya,” papar Dendi Haryadi.

Kolak Ungu memiliki rasa yang manis dan disarankan sebagai santapan pertama untuk berbuka puasa. Kolak ini sangatlah sehat dan baik bagi sistem pencernaan.

“Sebagaimana selalu dianjurkan oleh para ahli nutrisi bahwa berbuka puasa sebaiknya dengan menu yang manis, maka kami sarankan para tamu untuk mencoba Kolak Ungu kami yang eksotis ini,” ujar Herinova, Director of Food and Beverage The Media Hotel & Towers.

Nah, sepanjang bulan Ramadhan, Kolak Ungu tersedia sebagai salah satu menu Ta’jil di restoran The Breeze Café di lantai 6 The Media Hotel & Towers. Dengan harga hanya Rp 65.000 net per orang, pengunjung dapat menikmati menu Kolak Ungu dengan beberapa menu Ta’jil lainnya di restoran tipe all-day-dining itu. (*)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
    Video rekomendasi
    Video lainnya


    Terkini Lainnya

    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

    Jalan Jalan
    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

    Travel Update
    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

    Travel Update
    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

    Jalan Jalan
    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

    Jalan Jalan
    Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

    Travel Update
    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

    Travel Update
    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

    Travel Update
    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

    Travel Update
    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

    Travel Update
    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

    Travel Update
    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

    Travel Update
    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

    Jalan Jalan
    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

    Travel Update
    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

    Travel Tips
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    komentar di artikel lainnya
    Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
    Close Ads
    Bagikan artikel ini melalui
    Oke
    Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com